Pengawalan (Bipolar Story)

 Hai halo kenalin nama gue Nabila Putri Sakinah, lo bisa panggil gue dengan Nabil, Bila, Bibil, Abil, Mbil, Nab mau sayang juga boleh lo mau nya apa terserah hehe, asal jangan panggil gue sakinah mawaddah warrahmah gue ga suka banget meledek nama orang tau itu tuh. Gue lahir di Bandung 04 Juli 2001 tepatnya di hari Rabu. Mungkin ketika Tuhan sedang menciptakan gua ketika sedang menangis jadilah gini gue yang selalu bersedih tanpa sebab tiba-tiba air mata menetes tanpa sebab hehe yasudah kalo gitu mau gimana lagi gue gabisa berbuat apa-apa lagi. Sekarang gue tinggal di Soreang City pride di daerah Bandung kota kecil yang bukan kota tapi Kabupaten Bandung yang ada Sabilulungan didalamnya, ada kotakan sawah juga yang luas meskipun sudah tertutup jalan.

Gua sekarang umur kepala 2 yaitu 21 tahun dan lagi berkesibukan di dunia mahasiswari semester akhir yang sedang stres dengan skripcot yang tak kunjung beres baru mulai bab 1 itupun hanya judul saja pendahuluan belum dilanjut lagi karena malas. Status gue sekarang single dan ga punya doi tapi kalo yang deket banyak hehe maklum yaa. Sebenernya gue pengen punya pacar dan pengen pacaran sama Rivan anak barista The Panasdalam di Jl.Ambon sebelum Jl.Madura belok kanan lalu belok kanan lagi. Di Kantin Nation The Panasdalam itu ada Ayah Pidi Baiq yang super duper baik ga ketolongan ramah dan enak seru aja diajak ngobrol.

Yang paling utama disana adalah ada sesosok Rivan barista yang ganteng kalem dan senyumnya mengalihkan duniaku banget loh sampai aku menyukainya sampai aku ingin menikahinya, ciri fisik dia ganteng tampan tentunya, tinggi, putih, rambut lurus rapih, kakinya jenjang dan kecil, suka pakai baju hitam dan itu berdamage banget menurut kuuu aku suka banget ketika dia memakai baju hitam ya Allah dia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum  bahagia saat menciptakannya mungkin ketika sedang melakukan proses membuat dirinya hahaha.

Ku mengenalnya ya disana, di cafe The Panasdalam awalnya dia sepeti ingin mengenalku lebih jauh, karena selalu melirik kepadaku, setelah kenal dia malah cuek sedikit hu sepertinya dia sudah ada yang punya, tapi gapapa ya selagi janur kuning belum melengkung gas aja hehe. Dia itu orang Subang gatau Sumedang, eh Subang deh beneran namun dia tinggal di Jl.Ambon di The Panasdalam, dia ga pulang karena mungkin jauh yaa sehingga dia tidur aja di kamar The Panasdalam. Dia sering magang dilapangan Siliwangi menjadi kipper katanya dan kadang juga suka cuci sepeda di lapangan Siliwangi, ngapain ya? aneh memang hehe.

Sebenernya aku ingin dan mau ke Rivan bukam sekedar bercanda, aku serius aku mau menikahinya tapi sepertinya Rivannya yang gamau aku jadi sedih deh memikirkannya namun mau gimana lagi. Sosok Rivan tuh seperti karakter Suho di fim "True Beauty' Beneran mirip banget apalagi gaya rambutnya. Aku tidak bisa mengatur urusan hati orang lain apalagi hari Rivan. Aku ingin Rivan Ramadhan jadi jodohku, menjadi suami idamanku dan aku akan bahagia selamanya sampai akhir hayat ku mungkin. Semoga saja ya, aku juga usaha lewat jalur langit aku memohon kepada Sang Pemilik Hati Sang Pembolak-balik Hati "Ya Allah semoga Rivan The Panas Dalam menjadi jodohku yaa Aamiin..."

Tau ga kalo kamu mau tau ya, sosok Rivan itu seperti para cowo di Wattpad ya Allah dia tuh seperti pangeran dalam cerita princess seperti raja dicerita Malificent, pokonya dia adalah lelaki impian setiap wanita. Mungkin jika seorang melihatnya untuk yang pertama kali, dia langsung pingsan dan tidak akan bangun lagi, mungkin. Dan mungkin sekarang aku hanya bisa menunggu dan berharap saat hari itu datang, saat hari dimana Rivan tiba-tiba datang menemui keluargaku, menemui orang tuaku, menemui bapakku, ibuku, dan berkata bahwa dia ingin melamarku. Ya Allah mungkin disitu aku akan pingsan dan gaakan bangun lagi karena memang saking senengnya semoga aja ya, kan "Kunfayakun" tidak ada yang tidak mungkin menurut Allah di dunia ini pasti semuana mungkin karena Allah saja pemilik segalanya Allah Maha Esa, MasyaAllah Tabarakallah aamiin...Selama nafas ini berhembus tak akan ada yang cinta yang lain hingga tuaku saja...





Komentar