Bipolar Story Part 3
Halo
apakabar kamu hari ini? baikkan? semoga semuanya baik-baik saja yaa. Aku mau
lanjutin nih cerita tentang kehidupan bipolarku yang rumit ini. Nah jadi ketika
itu aku masih mengidap stress atau depresi berat, aku bersama mamahku pergi ke
puskesmas untuk meminta rujukan ke RS Otista, ya rujukan untuk ke poli
psikiatri,aku datang ke puskesmas dengan berjalan kaki dan menggunakan kartu AS
yakni BPJS sehingga semua biaya ditanggung pemerintah. Ketika itu aku diperiksa
oleh dokter kesehatan jiwa di puskesmas, aku ditanya-tanya kenapa aku bisa
seperti ini. Setelah mendapatkan surat rujukan aku dan mamahku langsung aja
aku dan mamahku pergi ke RS Otista untuk konsul. Sesampainya disana jam 11
pagi, setelah membereskan administrasi aku diperiksa oleh dokter spesialin Kesehatan
jiwa,aku ditanya-tanya namun aku tidak bisa banyak berbicara, kala itu aku
seperti orang yang bisu tak mampu untuk berucap satu kata pun.
Setelah
itu, aku diberikan obat penenang yang aku tau adalah sentralin dan rizperidon.
Aku rutin mengonsumsinya selama 2x sehari dalam 6 bulan terakhir tidak boleh
berhenti. Hari-hari depresi berat ku lalui dengan berbagai percobaan bunuh
diri yakni dengan mengikat tangan, minum
banyak obat, minum racun tikus,autan,masuk sumur dll. Namun percobaan it uterus
saja gagal karena mungkin berkat doa ibuku yang mendoakan anaknya suoaya husnul
khatimah mungkin itulah salah satu alasan mengapa aku begitu takut saat akan
melompat ke sumur.
6
bulan berlalu dan aku masih depresi aja, aura ku negative banget, iri dan dengki,
benci dan marah tidak mau bertemu orang apalagi bertemu dengan teman. Dan Ketika
waktu itu dating, waktu di malam jumat, waktu dimana aku tiba-tiba bangkit dari
Kasur karena kerjaanku tidur saja, aku bangkit aku menangis aku bertobat pada
malam jum’at dan mungkin tobatku diterimaa sampai aku menangis dan mulai
bersyukur kepada nikmat yang aku terima sekecil apapun itu, Allah memang baik
banget Allah ampuni aku yang banak dos aini padahal dulu aku jarang
solat,solatpun karena kepaksa karena kewajiban, sering melalaikannya, namun
Allah ampuni semuanya, Allah bersihkan itu padahal kemarin-kemarin aku sudah
membenci Allah karena sudah tidak adil kepadaku menurutku,
Komentar
Posting Komentar